photo Arsus88baru2_zpsbe64ed0e.gif

H.A.A.R.P, Senjata Baru Pemusnah Massal Jilid 2

BAHAYA HAARP
Dapat Mengatur Cuaca

Kok Bisa? Caranya dengan menentukan satu titik lokasi ionosphere yang akan dipanaskan, lalu tekanan yang berada di atmosfer juga akan naik. Maka tekanan yang terbentuk dikumpulkan di satu titik dan terbentuklah manipulasi jetstream (arus jet). Tapi HAARP belum sempurna dan masih dalam tahap pengetesan (di seluruh dunia). Dicurigakan HAARP sudah dalam tahap beta pada tahun 2004, ini terbukti ketika batasan badai tornado yang terjadi dalam satu tahun dilanggar oleh alam. Jika satu tahun batas maksimal badai hanya terjadi 4 kali, tahun 2004 terjadi sebanyak 6 kali.




Statistik keadaan udara di alaska (2005) setelah HAARP dicurigai
 
 
 
Dapat Melindungi Dari Bahaya Nuklir

Teknologi HAARP dapat mendeteksi benda frekuensi sinyal rendah seperti pesawat dan missile melalui udara, sehingga membuat teknologi lainnya kalah canggih. HARP juga didukung oleh Radar Cakrawala atau Over The Horizon Radar, yaitu radar yang mencakup seluruh dunia karena penghubungnya adalah atmosfer. Tidak dapat diragukan lagi akurasi dari radar HAARP tersebut. Bahkan saat ini lokasi setiap daerah di bumi dapat diketahui dengan jelas, lebih baik dari satelit karena HAARP masih berada di bawah atmosfer.
 
 

Mempengaruhi Pikiran Manusia

Dengan mengirimkan EXTREMELY LOW FREQUENCY (ELF) RADIATION ke otak manusia, HAARP bisa mengontrol mood manusia. untuk lebih jelasnya, lihat teori di spoiler
Spoiler for teori:

Pada dasarnya otak besar manusia bekerja pada 1-30 Pulse/Sec-nya. Dan dalam putaran perdetiknya, terdapat frekuensi hertz.
  • Delta (1-4/sec), Keadaan tidur
  • Theta (4-7/sec), Keadaan mengantuk atau baru bangun, dan juga ini merupakan saat otak manusia masih berusia balita.
  • Alpha (7-12/sec), Keadaan Normal dan belajar
  • Beta (tak terhitung), Keadaan Marah atau sedang dalam emosi yang tinggi

Dengan gelombang rendah HAARP, bisa dikatakan manusia dapat dimanipulasi dengan HAARP
 
CARA KERJA HAARP



SUMBER :
http://www.consumerhealth.org/articles/display.cfm?ID=20011005223152
http://www.msnbc.msn.com/id/6092368/
http://news.nationalgeographic.com/news/2004/09/0927_040927_jeanne.html
 

Tidak ada komentar: