photo Arsus88baru2_zpsbe64ed0e.gif

Armagedon Finansial Mengancam Dunia

Washington - Amerika kini, belum pernah seserius ini,diambang jurang kegagalan membayar utang. Dan, jika itu terjadi, krisis finansial kembali terjadi yang, tak seperti 3 tahun lalu, magnitudnya amat besar sehingga dilukiskan sebagai Armagedon Finansial.

Mantan Menteri Keuangan Amerika yang sekaligus eks penasihat ekonomi Obama, Larry Summers dalam wawancara dengan CNBC, Rabu (20/07/11), mengatakan jika Amerika gagal bayar utang, kemungkinan itu sangat terbuka, akan lebih buruk dampaknya dibandingkan krisis finansial tiga tahun lalu.

"Ini akan jadi asteroid yang menerjang bumi yang menyebabkan armagedon keuangan," ujar Summers seraya melanjutkan dirinya tak yakin Amerika memiliki kapasitas untuk mengembalikan sistem finansial, yang hancur itu, ke posisi awal.

Amerika adalah negara, mungkin satu-satunya, yang peringkat utangnya, diberika oleh semua lembaga pemeringkat, AAA yang dalam bahasa sederhana bisa diartikan sangat aman dan tak mungkin gagal bayar.

Rating itu terancama diturunkan menjadi, ke posisi yang paling buruk, gagal bayar jika hingga 2 Agustus 2011, itu artinya kurang dua minggu lagi dari sekarang, negara ini tak bisa membayar utang yang jatuh tempo.

Kok bisa? Ya, itu karena batas utang Amerika yang diperbolehkan kongres senilai US$14,3 triliun sudah mentok. Obama tak boleh lagi ngutang untuk, antara lain, bayar utang jatuh tempo dan program lainnya.

Jadi, administrasi Obama membutuhkan persetujuan kongres untuk menaikkan batas atas utang itu. Proses negosiasi antara Partai Demokrat dengan Republik ini, lebih daripada pertimbangan politik ketimbang teknis ekonomi semata, ternyata tak mulus.

Bank sentral Amerika, The Fed, pun terpaksa membuat skenario terburuk untuk menghadapi kemungkinan gagal bayar ini yang menurut lembaga ini tak terbayangkan konsekuensinya jika itu terjadi.

Lalu, apakah dunia yang akan terkena imbasnya, sama seperti krisis tiga tahun lalu, perlu khawatir mengenai kemungkinan gagalnya Obama dan kongres bersepakat? Jawabannya: banyak alasan untuk khawatir.

Tidak ada komentar: